Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Halo, selamat datang di menurutpenulis.net! Pernahkah kamu merasa penasaran, sebenarnya apa sih wawancara itu? Mungkin kamu pernah menjalani wawancara kerja, atau melihat wawancara di televisi. Tapi, tahukah kamu bahwa ada banyak sekali definisi dan sudut pandang tentang wawancara?

Nah, di artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Kita akan kupas satu per satu definisi dari berbagai tokoh dan disiplin ilmu, sehingga kamu bisa mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang apa itu wawancara sebenarnya. Jangan khawatir, kita akan membahasnya dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dipahami, kok!

Jadi, siapkan kopi atau teh favoritmu, dan mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami lebih dalam tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Kita akan menjelajahi berbagai aspek wawancara, mulai dari tujuan, jenis, hingga teknik-teknik yang efektif. Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai!

Mengapa Memahami Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli Itu Penting?

Wawasan yang Lebih Mendalam

Memahami pengertian wawancara menurut para ahli tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, lho. Ini juga membuka wawasan kita tentang bagaimana komunikasi, interaksi, dan informasi dapat dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis. Bayangkan, dengan memahami definisi yang tepat, kita bisa lebih efektif dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi sebuah wawancara.

Meningkatkan Keterampilan Wawancara

Jika kamu seorang pewawancara, memahami definisi yang kuat tentang wawancara dapat membantu kamu menyusun pertanyaan yang lebih relevan, menggali informasi yang lebih dalam, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan narasumber. Begitu juga jika kamu seorang yang diwawancarai, pemahaman ini akan membantumu untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, memberikan jawaban yang relevan, dan menonjolkan kelebihanmu.

Landasan Teori yang Kuat

Selain itu, mempelajari pengertian wawancara menurut para ahli memberikan kita landasan teori yang kuat. Ini penting terutama jika kamu sedang belajar di bidang komunikasi, jurnalistik, psikologi, atau bidang lain yang sering menggunakan wawancara sebagai metode penelitian atau pengumpulan data. Dengan landasan teori yang kuat, kamu akan lebih percaya diri dan kompeten dalam melakukan wawancara.

Definisi Wawancara Menurut Para Ahli: Sebuah Kompilasi

Wawancara Menurut Esterberg

Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam sebuah topik tertentu. Definisi ini menekankan aspek pertukaran informasi dan konstruksi makna yang terjadi selama wawancara.

Wawancara Menurut Robert Kahn dan Charles Cannell

Robert Kahn dan Charles Cannell (1957) melihat wawancara sebagai percakapan yang diarahkan dengan tujuan tertentu. Definisi ini menyoroti pentingnya tujuan yang jelas dalam sebuah wawancara, yang membedakannya dari percakapan biasa.

Wawancara Menurut Patton

Patton (2002) berpendapat bahwa wawancara merupakan metode pengumpulan data yang memanfaatkan pertanyaan verbal untuk mendapatkan informasi dari subjek penelitian. Definisi ini menekankan wawancara sebagai alat pengumpulan data yang efektif dalam penelitian.

Wawancara Menurut Lincoln dan Guba

Lincoln dan Guba (1985) mendefinisikan wawancara sebagai percakapan tatap muka yang bertujuan untuk menggali informasi dan pandangan dari narasumber. Definisi ini menyoroti aspek interaksi tatap muka dan tujuan penggalian informasi yang mendalam.

Wawancara Menurut Denzin

Denzin (1970) mendefinisikan wawancara sebagai percakapan antara dua orang atau lebih, yang diinisiasi oleh pewawancara dengan tujuan tertentu untuk mengumpulkan informasi atau data. Definisi ini memberikan penekanan pada peran pewawancara sebagai inisiator dan tujuan wawancara sebagai pengumpulan data.

Jenis-Jenis Wawancara: Dari Terstruktur Hingga Mendalam

Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan diajukan kepada semua peserta dengan urutan yang sama. Jenis wawancara ini sangat berguna untuk mengumpulkan data kuantitatif dan memastikan konsistensi dalam proses pengumpulan data. Bayangkan seperti kuesioner yang dibacakan, tujuannya adalah mendapatkan jawaban yang seragam untuk dianalisis secara statistik.

Wawancara Semi-Terstruktur

Wawancara semi-terstruktur memiliki panduan pertanyaan umum, tetapi pewawancara memiliki fleksibilitas untuk mengubah urutan pertanyaan atau menambahkan pertanyaan tambahan berdasarkan jawaban narasumber. Jenis wawancara ini memungkinkan eksplorasi yang lebih mendalam dan mendapatkan wawasan yang lebih kaya. Mirip seperti obrolan santai tapi tetap ada kerangka yang harus diikuti.

Wawancara Tidak Terstruktur (Mendalam)

Wawancara tidak terstruktur atau mendalam memberikan kebebasan penuh kepada pewawancara untuk menggali informasi dari narasumber tanpa panduan pertanyaan yang ketat. Jenis wawancara ini cocok untuk menggali pengalaman, pandangan, dan perasaan yang mendalam dari narasumber. Ini seperti percakapan yang mengalir bebas, di mana pewawancara bertugas mengarahkan agar tetap relevan dengan topik.

Wawancara Kelompok (Focus Group Discussion)

Wawancara kelompok atau Focus Group Discussion (FGD) melibatkan sekelompok orang yang diwawancarai bersama untuk membahas topik tertentu. Jenis wawancara ini memungkinkan interaksi antar peserta dan menghasilkan wawasan yang lebih kaya dan beragam. Bayangkan seperti diskusi santai di antara teman-teman, tapi dengan moderator yang mengarahkan percakapan.

Teknik-Teknik Wawancara yang Efektif: Kunci Sukses

Mendengarkan Aktif

Mendengarkan aktif adalah teknik penting dalam wawancara. Ini berarti memberikan perhatian penuh kepada narasumber, menunjukkan minat pada apa yang mereka katakan, dan memberikan umpan balik yang relevan. Dengan mendengarkan aktif, kamu akan membangun hubungan yang lebih baik dengan narasumber dan mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Mengajukan Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan jawaban "ya" atau "tidak". Pertanyaan ini mendorong narasumber untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mendalam. Contoh pertanyaan terbuka: "Bisakah Anda menceritakan pengalaman Anda tentang…?"

Menggunakan Probing Questions

Probing questions adalah pertanyaan lanjutan yang diajukan untuk menggali informasi lebih dalam dari narasumber. Pertanyaan ini membantu kamu memahami lebih baik apa yang dimaksud oleh narasumber dan mendapatkan detail yang lebih spesifik. Contoh probing question: "Bisakah Anda memberikan contoh konkret tentang hal itu?"

Menciptakan Suasana yang Nyaman

Suasana yang nyaman sangat penting dalam wawancara. Pewawancara perlu menciptakan suasana yang ramah, santai, dan tidak mengancam agar narasumber merasa nyaman untuk berbagi informasi dengan jujur dan terbuka. Senyum, kontak mata, dan bahasa tubuh yang positif dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman.

Tabel Perbandingan Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Ahli Definisi Wawancara Fokus Utama
Esterberg (2002) Pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam sebuah topik tertentu. Pertukaran informasi, konstruksi makna
Kahn & Cannell (1957) Percakapan yang diarahkan dengan tujuan tertentu. Tujuan yang jelas
Patton (2002) Metode pengumpulan data yang memanfaatkan pertanyaan verbal untuk mendapatkan informasi dari subjek penelitian. Pengumpulan data
Lincoln & Guba (1985) Percakapan tatap muka yang bertujuan untuk menggali informasi dan pandangan dari narasumber. Interaksi tatap muka, penggalian informasi
Denzin (1970) Percakapan antara dua orang atau lebih, yang diinisiasi oleh pewawancara dengan tujuan tertentu untuk mengumpulkan informasi atau data. Peran pewawancara sebagai inisiator, pengumpulan data

Kesimpulan: Wawancara, Lebih dari Sekadar Tanya Jawab

Nah, itulah pembahasan mendalam tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Kita telah melihat berbagai definisi, jenis, dan teknik wawancara yang efektif. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan membantumu memahami wawancara secara lebih komprehensif.

Ingat, wawancara bukan hanya sekadar tanya jawab. Ini adalah seni berkomunikasi, membangun hubungan, dan menggali informasi yang berharga. Teruslah belajar dan berlatih, dan kamu akan menjadi pewawancara yang handal!

Jangan lupa untuk terus mengunjungi menurutpenulis.net untuk artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

FAQ: Pertanyaan Seputar Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang pengertian wawancara menurut para ahli:

  1. Apa itu wawancara secara sederhana?
    • Wawancara adalah percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi.
  2. Mengapa wawancara penting?
    • Wawancara penting untuk mengumpulkan data, memahami pandangan orang, dan membuat keputusan yang lebih baik.
  3. Apa perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur?
    • Wawancara terstruktur memiliki pertanyaan yang sudah disiapkan, sedangkan wawancara tidak terstruktur lebih fleksibel.
  4. Apa yang dimaksud dengan mendengarkan aktif dalam wawancara?
    • Mendengarkan aktif berarti memberikan perhatian penuh kepada narasumber dan memberikan umpan balik yang relevan.
  5. Apa itu probing questions?
    • Probing questions adalah pertanyaan lanjutan yang diajukan untuk menggali informasi lebih dalam.
  6. Bagaimana cara menciptakan suasana yang nyaman dalam wawancara?
    • Dengan senyum, kontak mata, dan bahasa tubuh yang positif.
  7. Apa saja jenis-jenis wawancara?
    • Terstruktur, semi-terstruktur, tidak terstruktur (mendalam), dan kelompok (FGD).
  8. Apa tujuan wawancara terstruktur?
    • Mengumpulkan data kuantitatif dan memastikan konsistensi.
  9. Apa keuntungan wawancara tidak terstruktur?
    • Menggali pengalaman dan pandangan yang mendalam.
  10. Apa yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan wawancara?
    • Menentukan tujuan, menyusun pertanyaan, dan mempersiapkan diri secara mental.
  11. Apa yang harus dilakukan setelah melakukan wawancara?
    • Menganalisis data dan membuat laporan.
  12. Bisakah wawancara dilakukan secara online?
    • Tentu saja, dengan menggunakan platform video conference.
  13. Apa peran pewawancara dalam sebuah wawancara?
    • Memandu percakapan, mengajukan pertanyaan, dan mendengarkan jawaban dengan seksama.