Menurut E B Taylor Kebudayaan Merupakan

Halo, selamat datang di menurutpenulis.net! Pernahkah kamu bertanya-tanya apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebudayaan? Istilah ini sering kita dengar, bahkan kita hidup di dalamnya, tapi definisinya terkadang terasa abstrak. Nah, kali ini kita akan membahas tuntas definisi kebudayaan menurut salah satu tokoh antropologi terkemuka, yaitu Edward Burnett Tylor (E.B. Tylor). Kita akan kupas tuntas pemikirannya dengan bahasa yang lebih santai dan mudah dipahami.

Kita semua tahu bahwa kebudayaan itu penting, membentuk cara kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Dari makanan yang kita makan, bahasa yang kita gunakan, hingga nilai-nilai yang kita pegang teguh, semuanya adalah bagian dari kebudayaan. Artikel ini akan membantumu memahami esensi kebudayaan lebih dalam, khususnya dari sudut pandang seorang pemikir klasik.

Bersama menurutpenulis.net, kita akan menyelami pemikiran E.B. Tylor tentang kebudayaan. Kita akan membahas apa saja elemen-elemen yang membentuk kebudayaan, bagaimana kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi, dan mengapa pemahaman tentang kebudayaan sangat penting dalam kehidupan kita. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!

Siapa E.B. Tylor dan Mengapa Pemikirannya Penting?

Edward Burnett Tylor (1832-1917) adalah seorang antropolog Inggris yang dianggap sebagai salah satu pendiri antropologi budaya. Karyanya yang paling terkenal adalah "Primitive Culture" (1871), di mana ia mengemukakan definisi kebudayaan yang menjadi landasan bagi banyak penelitian antropologi selanjutnya.

Pemikiran Tylor penting karena ia berusaha memberikan definisi yang komprehensif dan ilmiah tentang kebudayaan. Sebelumnya, kebudayaan sering dipandang sebagai sesuatu yang mistis atau tidak dapat dijelaskan secara rasional. Tylor mencoba memisahkan kebudayaan dari pandangan-pandangan tersebut dan menjadikannya objek studi yang dapat dianalisis secara objektif.

Salah satu kontribusi utama Tylor adalah konsep evolusi budaya. Ia berpendapat bahwa kebudayaan berkembang melalui tahapan-tahapan yang berbeda, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Meskipun konsep ini telah banyak dikritik, namun ia tetap memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami perubahan kebudayaan sepanjang sejarah.

Definisi Klasik: Menurut E B Taylor Kebudayaan Merupakan…

Jadi, apa sebenarnya menurut E B Taylor kebudayaan merupakan? Dalam bukunya "Primitive Culture," Tylor mendefinisikan kebudayaan sebagai:

"Keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat."

Definisi ini sangat berpengaruh karena menyoroti bahwa kebudayaan bukan hanya sekadar seni atau adat istiadat, tetapi mencakup semua aspek kehidupan manusia yang dipelajari dan diturunkan secara sosial. Ini termasuk hal-hal yang tampak sepele seperti cara makan, cara berpakaian, hingga sistem kepercayaan yang kompleks.

Definisi menurut E B Taylor kebudayaan merupakan sebuah pondasi kokoh bagi studi antropologi. Ia menegaskan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir. Ini berarti bahwa setiap individu dapat mempelajari dan menginternalisasi kebudayaan masyarakat tempat ia tinggal.

Membedah Elemen-Elemen Penting dalam Definisi Tylor

Pengetahuan dan Kepercayaan

Pengetahuan dan kepercayaan merupakan fondasi dari sebuah kebudayaan. Pengetahuan mencakup segala informasi dan pemahaman yang dimiliki oleh anggota masyarakat tentang dunia sekitarnya. Sementara kepercayaan mencakup keyakinan-keyakinan yang dianggap benar, baik yang bersifat religius maupun non-religius.

Keduanya saling berkaitan. Pengetahuan seringkali memengaruhi kepercayaan, dan sebaliknya. Misalnya, pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dapat memengaruhi kepercayaan tentang asal-usul alam semesta. Sebaliknya, kepercayaan religius dapat memengaruhi cara masyarakat memahami dan menanggapi fenomena alam.

Contoh konkretnya adalah pengetahuan tentang pengobatan tradisional dan kepercayaan terhadap kekuatan alam dalam menyembuhkan penyakit. Atau, pengetahuan tentang teknologi pertanian dan kepercayaan terhadap dewa-dewa kesuburan.

Seni dan Moral

Seni dan moral merupakan ekspresi nilai-nilai dan norma-norma dalam sebuah kebudayaan. Seni mencakup berbagai bentuk ekspresi kreatif seperti musik, tari, lukis, dan sastra. Moral mencakup prinsip-prinsip tentang benar dan salah, baik dan buruk, yang mengatur perilaku anggota masyarakat.

Seni seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral atau untuk merayakan nilai-nilai budaya. Misalnya, lagu-lagu daerah seringkali mengandung pesan tentang pentingnya menjaga tradisi atau menghormati leluhur. Lukisan-lukisan tradisional seringkali menggambarkan cerita-cerita mitologis yang mengandung ajaran moral.

Moralitas memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban sosial dan keharmonisan dalam masyarakat. Norma-norma moral mengatur bagaimana anggota masyarakat harus berinteraksi satu sama lain, bagaimana mereka harus memperlakukan lingkungan, dan bagaimana mereka harus menjalankan kehidupan mereka.

Hukum dan Adat Istiadat

Hukum dan adat istiadat merupakan aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota masyarakat. Hukum adalah aturan-aturan yang formal dan ditegakkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang. Adat istiadat adalah aturan-aturan yang informal dan ditegakkan oleh tekanan sosial.

Hukum dan adat istiadat berfungsi untuk menjaga ketertiban sosial, menyelesaikan konflik, dan memastikan bahwa norma-norma budaya dipatuhi. Hukum biasanya lebih terstruktur dan memiliki sanksi yang lebih jelas daripada adat istiadat.

Contoh hukum adalah undang-undang yang mengatur tentang hak milik, kontrak, atau kriminalitas. Contoh adat istiadat adalah aturan tentang cara berpakaian, cara berbicara, atau cara memperlakukan orang yang lebih tua.

Kemampuan dan Kebiasaan Lain

Bagian ini menekankan bahwa menurut E B Taylor kebudayaan merupakan sesuatu yang kompleks dan mencakup segala kemampuan dan kebiasaan yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Ini termasuk keterampilan praktis seperti memasak, bertani, atau berdagang, serta kebiasaan-kebiasaan sehari-hari seperti cara makan, cara tidur, atau cara berkomunikasi.

Kemampuan dan kebiasaan ini sangat penting karena memungkinkan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka dan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka juga berkontribusi pada identitas individu dan kelompok.

Contohnya adalah kemampuan berbahasa, kemampuan menggunakan teknologi, atau kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan perayaan hari raya.

Evolusi Kebudayaan: Perspektif Tylor yang Kontroversial

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Tylor percaya bahwa kebudayaan berkembang melalui tahapan-tahapan evolusi. Ia berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat "primitif" berada pada tahap awal evolusi kebudayaan, sementara masyarakat-masyarakat "modern" berada pada tahap yang lebih maju.

Teori evolusi budaya Tylor telah banyak dikritik karena dianggap bersifat Eurosentris dan rasis. Kritik ini berpendapat bahwa teori ini menganggap kebudayaan-kebudayaan non-Barat sebagai inferior dan menganggap kebudayaan Barat sebagai puncak evolusi.

Meskipun demikian, gagasan tentang perubahan kebudayaan dan adaptasi tetap relevan. Kebudayaan terus berubah seiring waktu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan, teknologi, dan ideologi.

Contoh Penerapan Definisi Tylor dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Bahasa: Bahasa adalah salah satu contoh paling jelas dari kebudayaan. Setiap masyarakat memiliki bahasa sendiri yang digunakan untuk berkomunikasi, mengekspresikan ide, dan menyampaikan pengetahuan.
  • Makanan: Cara kita menyiapkan dan mengonsumsi makanan juga merupakan bagian dari kebudayaan. Setiap masyarakat memiliki makanan khasnya sendiri, yang mencerminkan sejarah, lingkungan, dan nilai-nilai mereka.
  • Pakaian: Pakaian juga merupakan ekspresi dari kebudayaan. Cara kita berpakaian dipengaruhi oleh norma-norma sosial, iklim, dan identitas kita.
  • Ritual: Ritual adalah serangkaian tindakan yang dilakukan secara teratur dan memiliki makna simbolis. Ritual seringkali digunakan untuk merayakan peristiwa penting, memperkuat ikatan sosial, dan menyampaikan nilai-nilai budaya.

Tabel Ringkasan: Elemen Kebudayaan Menurut E.B. Tylor

Elemen Kebudayaan Deskripsi Contoh
Pengetahuan Informasi dan pemahaman tentang dunia Pengetahuan tentang obat-obatan herbal, astronomi tradisional
Kepercayaan Keyakinan yang dianggap benar Kepercayaan terhadap Tuhan, roh leluhur, kekuatan alam
Seni Ekspresi kreatif melalui musik, tari, lukis, dll. Tarian tradisional, musik gamelan, ukiran kayu
Moral Prinsip-prinsip tentang benar dan salah Norma-norma tentang kejujuran, keadilan, menghormati orang tua
Hukum Aturan-aturan formal yang ditegakkan oleh lembaga yang berwenang Undang-undang tentang hak milik, kriminalitas, perkawinan
Adat Istiadat Aturan-aturan informal yang ditegakkan oleh tekanan sosial Adat istiadat perkawinan, pemakaman, penyambutan tamu
Kemampuan dan Kebiasaan Keterampilan dan kebiasaan yang dipelajari sebagai anggota masyarakat Memasak makanan tradisional, berbahasa daerah, menggunakan alat-alat pertanian tradisional

Kesimpulan

Pemikiran E.B. Tylor tentang kebudayaan memberikan landasan yang kuat bagi pemahaman kita tentang kompleksitas dan keragaman kehidupan manusia. Meskipun teorinya telah banyak dikritik, namun definisinya tentang kebudayaan sebagai "keseluruhan kompleks" tetap relevan hingga saat ini. Dengan memahami definisi ini, kita dapat lebih menghargai kebudayaan kita sendiri dan kebudayaan orang lain. Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia pengetahuan di menurutpenulis.net! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

FAQ: Pertanyaan Seputar "Menurut E B Taylor Kebudayaan Merupakan"

  1. Apa definisi kebudayaan menurut E.B. Tylor?
    • Menurut E.B. Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2. Mengapa definisi Tylor penting?
    • Karena definisi ini memberikan landasan ilmiah untuk mempelajari kebudayaan secara objektif dan komprehensif.
  3. Apa saja elemen-elemen penting dalam definisi Tylor?
    • Pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasaan lain.
  4. Apa itu evolusi kebudayaan menurut Tylor?
    • Teori bahwa kebudayaan berkembang melalui tahapan-tahapan dari sederhana ke kompleks.
  5. Mengapa teori evolusi kebudayaan Tylor dikritik?
    • Karena dianggap bersifat Eurosentris dan rasis.
  6. Berikan contoh penerapan definisi Tylor dalam kehidupan sehari-hari!
    • Bahasa, makanan, pakaian, dan ritual.
  7. Apa perbedaan antara hukum dan adat istiadat?
    • Hukum adalah aturan formal, adat istiadat adalah aturan informal.
  8. Apa peran moral dalam kebudayaan?
    • Mengatur perilaku anggota masyarakat.
  9. Apa hubungan antara seni dan moral dalam kebudayaan?
    • Seni sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral.
  10. Apakah kebudayaan bersifat statis atau dinamis?
    • Dinamis, selalu berubah seiring waktu.
  11. Apakah kebudayaan diturunkan secara genetik?
    • Tidak, kebudayaan dipelajari dan diturunkan secara sosial.
  12. Apa manfaat mempelajari kebudayaan?
    • Memahami keragaman manusia dan menghargai perbedaan.
  13. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan dalam definisi Tylor?
    • Cara-cara yang dilakukan berulang-ulang yang menjadi bagian dari keseharian dan dipelajari dalam masyarakat.